Secara historis epistemologis sulit menelusuri perkembangan IPS di Indonesia, karena ada dua alasan antara lain sebagai berikut.
1. Di Indonesia belum ada lembaga profesional bidang Pendidikan IPS (PIPS) seperti NCSS, pengaruhnya lembaga serupa yang dimiliki Indonesia yaitu HISPISI (Himpunan Sarjana Pendidikan IPS Indonesia) yang usianya masih sangat muda dan produktivitas akademisnya masih sangat terbatas.
2. Perkembangan kurikulum dan pembelajaran IPS sebagai ontologi ilmu pendidikan (disiplin) IPS sampai saat ini sangat tergantung pada pemikiran individual atau kelompok pakar yang ditugasi secara insidential untuk mengembangkan perangkat kurikulum IPS melalui Pusat Pengembangan Kurikulum dan Sarjana Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang Diknas) dan Pusat Kurikulum dan Buku (Puskurbuk Diknas).
Perkembangan IPS terjadi dalam beberapa tahun, antara lain sebagai berikut.
1). Tahun 1935
Perkembangan Social Studies dipublikasikan oleh National council for the Social Studies (NCSS).
2). Tahun 1937
a. Social Studies merupakan turunan dari ilmu-ilmu sosial.
b. Disiplin ini dikembangkan untuk memenuhi tujuan pendidikan/pembelajaran baik pada tingkat persekolahan maupun tingkat pendidikan tinggi.
c. Aspek-aspek dari masing-masing disiplin ilmu sosial itu perlu diseleksi sesuai dengan tujuan tersebut.
3. Tahun 1940-1960
- NCSS mendapat serangan dari para ahli tentang pertanyaan “apa perlu atau tidak social studies menanamkan nilai dan sikap demokratis kepada generasi muda?”.
- Muncul suatu gerakan akademis yang mendasar dalam pendidikan, yang secara khusus dapat dipandang sebagai suatu Revolusi dalam Social Studies yang dikenal sebagai gerakan “The New Social Studies”.
- Gerakan untuk mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu sosial Citizenship Education.
- Gerakan yang menginginkan pemisahan bebagai disiplin ilmu sosial yang cenderung memperlemah konsepsi Social Studies Edcation.
4. Tahun 1955
a. Inovasi Maurice Hunt dan Lawrence Metclaf yang melihat cara baru dalam mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan ilmu sosial untuk tujuan citizenship education.
b. Disiplin ilmu sosial sangat berguna dalam memberikan fakta yang benar, serta teori dan konsep dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan, serta untuk melatih keterampilan reflective thinking.
c. Adanya perbuhan dari orientasi pada disiplin akademik yang terpisah-pisah ke satu upaya untuk mencari hubungan interdisipliner.
5. Tahun 1970
a. Terjadi perkembangan Social Studies dalam perkembangan kurikulum persekolahan. Yaitu perkembangan dari dua gerakan (Social Studies dan Citizenship education) yang bertolak belakang dari Basic Human Activities.
b. Social Studies Taught as Citizenship Transmission. Ilmu Sosial yang terintegrasi sebagai ilmu Kewarganegaraan.
c. Social Studies Taught as Social Science. Ilmu Sosial sebagai disiplin ilmu yang terpisah.
d. Social Studies Taught as Revlective Inquiry. Ilmu Sosial sebagai ladang ilmu pengetahuan yang bersifat melatih kepekaan terhadap gejala sosial yang terjadi di sekitar.
e. Pertama kali muncul dalam Seminar Nasional tentang Civic Education tahun 1972 di Tawamangu Solo.
f. Istilah yang muncul; Pengetahuan Sosial/ Social science, Studi Sosial/ Social Studies, dan Ilmu Pengetahuan Sosial/ Social Education.
g. Muncul dalam dunia persekolahan terjadi pada tahun 1973 dalam krikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) IKIP Bandung.
h. Kurikulum PPSP ini IPS menggunakan istilah Studi Sosial, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Civic serta hukum.
i. PIPS terintegrasi dengan nama PKN/Studi Sosial.
j. PIPS terpisah, dimana istila IPS hanya digunakan sebagai konsep payung untuk mata pelajaran Geografi, Sejarah & Ekonomi.
k. PKN sebagai suatu bentuk PIPS khusus, yang dalam konsep Social Studies termasuk “Citizenship Transmission”.
6. Tahun 1975
a. PMP menggantikan PKN sebagai suatu bentuk PIP khusus yang mewadahi Citizenship Transmission.
b. PIPS terpadu untuk SD.
c. PIPS terkonfederasi untuk menempatkan IPS sebagai konsep payung pelajaran Geografi, Sejarah & Ekonomi Koperasi.
d. PIPS terpisah yang mencakup mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi untuk SMA atau Sejarah dan Geografi untuk SPG.
7. Tahun 1980
Lahirnya dua pilar akademis: Social Studies democratic beliefs and values dan Social Studies as Skill in the Social Studies Curruculum.
8. Tahun 1984
Kurikulum PIPS 1984 masih sama dengan 1975, tetapi pada kurikulum 1984 terdapat penyempurnaan.
9. Tahun 1994
a. Esensi dari Social Studies adalah pengembangan ilmu sosial, bukan pada bidang lain.
b. Pengembangan Social Studies dari mulai pendidikan dasar sampai tingkat menengah atas ditandai oleh keterpaduan pengetahuan, kemampuan siswa dan sikap siswa terhadap gejala sosial yang terjadi diskitarnya. Hal ini memberikan dau arti yaitu, monodisipliner dan interdisipliner.
c. Program Social Studies menitik beratkan pada upaya membantu siswa dalam construct a knowledge base and attitudes drawn from academic disciplines as specialized ways of viewing reality (Pembangun pengetahuan dan sikap yang aktif melalui cara pandang secara akademik terhadap realita).
d. Social Studies harus mncerminkan hakikat pengetahuan yang utuh secara terpadu menuntun perlibatan berbagai disiplin ilmu dalam Social Studies.
e. PIPS terpadu di SD kelas 3 sampai dengan kelas 6
f. PIPS terkonfederasi di SLTP mencakup mata pelajaran Geografi, Sejarah dan Ekonomi Koperasi.
g. PIPS terpisah pada jenjang SMU, hampir mirip dengan “Social Studies” tetapi merupakan bagian ilmu pengetahuan sosial.
10. Tahun 2004
a. Versi PIPS untuk pendidikan dasar dan menengah.
b. Versi PIPS untuk jurusan Pendidikan IPS di Perguruan Tinggi.
c . Karakteristik potensi perilaku belajar siswa SD, SLTP dan SMA.
d. Karakteristik potensi dan perilaku belajar mahasiswa FPIPS-IKIP atau JPIPS-STKIP.
e. Kurikulum dan bahan ajar IPS SD, SLTP dan SMA.
f. Disiplin ilmu-ilmu sosial, humaniora dan disiplin ilmu lain yang relevan.
g. Teori, prinsip, strategi, media dan evaluasi pembelajaran IPS.
h. Masalah-masalah sosial dan masalah ilmu dan teknologi yang berdampak sosial.
i. Norma Agama yang melandasi dan memperkuat profesionalisme.
j. KBK IPS diajarkan mulai kelas I.
11. Tahun 2006
KTSP, yang mempunyai prinsip pengembangan dan terpadu dan tanggap terhadap perkembangan IPTEK.
Sumber: Laellia Nurpratiwiningsih,M.Pd